Tujuh kali aku pernah mencela jiwaku

pertama kali ketika aku melihatnya lemah,padahal seharusnya ia bisa kuat.

Kedua kali ketika melihatnya berjalan terjongket-jongket dihadapan orang yang lumpuh

Ketiga kali ketika berhadapan dengan pilihan yang sulit dan mudah ia memilih yang mudah

Keempat kalinya, ketika ia melakukan kesalahan dan coba menghibur diri dengan mengatakan bahwa semua orang juga melakukan kesalahan

Kelima kali, ia menghindar karena takut, lalu mengatakannya sebagai sabar

Keenam kali, ketika ia mengejek kepada seraut wajah buruk padahal ia tahu,
bahwa wajah itu adalah salah satu topeng yang sering ia pakai

Dan ketujuh, ketika ia menyanyikan lagu pujian dan menganggap itu sebagai suatu yang bermanfaat

Tuhan, Bebaskan aku ke dalam sebuah alam
Tempat dimana terdapat Angin berhembus membelai dedaunan
Tempat dimana bintang bertaburan menghiasi bulan ketika malam
Tempat dimana nurani, akal dan jiwa damai dalam kerukunan.

Bisik berbisiklah kepadaku Ya Tuhan,
Tentang dongeng-dongeng kebahagiaan tak terlukiskan atas sebuah kepasrahan
Senandung, bersenandunglah Ya Tuhan,
Kedalam relung hati dan telinga jiwa dengan penuh kedamaian…

Hingga tiada lagi belenggu memenjarakan hati terbebas..
Hingga tiada lagi sakit dan duka terasa menyiksa…
Hingga tiada lagi teringat akan arti sebuah nafas..
Hanya diri-Mu, meski hal itu harus kutebus dengan sebuah nyawa..

~Salute To Khalil Gibran~